KEBUTUHAN DASAR
UNTUK MEMANDIRIKAN KLIEN (PART II)
B.
KEBUTUHAN
DASAR KLIEN
1.
OKSIGENASI
Oksigenasi merupakan kebutuhan
dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai organ sel
tubuh.
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling
vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari lima menit akan menyebabkan
kerusakan sel-sel otak. Selain itu oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk
mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan digunakan dalam
metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin Trifosfat) yang merupakan sumber energi
bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal.
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam
tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran
gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen
(O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen
meningkat dalam tubuh.
Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari
luar yang mengandung O2 ke dalam tubuh serta menghembuskan CO2
sebagai hasil sisa oksidasi
a.
Pengertian
Oksigen yaitu suatu zat atau gas yang tidak
berwarna, serta tidak ada rasa dan mudah terbakar yang di gunakan dalam
metabolism untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel dalam tubuh (Drs.H.Syaifudin, Amk., 1997)
b.
Tujuan Pemberian Oksigenasi
1)
Untuk menurunkan kerja jantung
2)
Untuk mempertahankan oksigen yang
adekuat pada jaringan
3)
Untuk menurunkan kerja paru-paru
(KDPK Kebidanan Teori Dan Aplikasi, Eny Ratna Ambarawati, 2008)
c.
Faktor Yang Mempengaruhi Oksigenasi
1)
Alergi pada saluran nafas seperti
debu, bulu dan kapas
2)
Saraf otonomik (bronkodilatasi
dan bronkokontriksi)
3)
Hormonal dan obat (Golongan
parasimpatis yang dapat melebarkan saluran pernapasan)
4)
Faktor perkembangan seperti bayi
prematur
5)
Faktor lingkungan seperti
ketinggian, debu
6)
Faktor perilaku seperti pola
makan à obesitas
(KDPK kebidanan teori dan aplikasi, Eny ratna
ambarawati, 2008)
d.
Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenasi
1)
Saluran pernafasan bagian atas
a)
Hidung
b)
Faring
c)
Laring (tenggorokan)
d)
Epiglotis
e)
Trakhea
2)
Saluran pernafasan bagian bawah
a)
Brokhus
b)
Bronkhiolus
c)
Bronkhiolus terminalis
d)
Bronkhiolus respiratori
e)
Duktus alveolar dan sakus
alveolar
f)
Alveoli
g)
Paru-paru
h)
Pleura
(KDPK Kebidanan Teori Dan Aplikasi, Eny Ratna Ambarawati, 2008)
e.
Fisiologi Sistem Pernapasan
Bernafas/pernapasan merupkan proses pertukaran
udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi)
dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas
yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada,
otot-otot pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding abdomen, dan pusat
pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernapasan antara 12-15
kali per menit.
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1)
Ventilasi
Yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari
alveolus ke paru-paru atau sebaliknya. Proses keluar masuknya udara paru-paru
tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada
inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah.
Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a)
Tekanan udara atmosfir
b)
Jalan nafas yang bersih
c)
Pengembangan paru yang adekuat
2)
Difusi
Yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan
karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru. Proses keluar masuknya
udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan
tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan
dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini
kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada
masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara
normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler
pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a)
Luas permukaan paru
b)
Tebal membran respirasi
c)
Jumlah darah
d)
Keadaan/jumlah kapiler dara
e)
Afinitas
f)
Waktu adanya udara di alveoli
3)
Transpor
Yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel
jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke
jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke
paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam
sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 %
ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a)
Curah jantung (cardiac Output /
CO)
b)
Jumlah sel darah merah
c)
Hematokrit darah
d)
Latihan (exercise)
e)
Keadaan pembuluh darah
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan
oleh system respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.
1)
Sistem kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat
dipengaruhi oleh fungsi jantung untuk memompa darah sebagai transport oksigen.
Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari
ventrikel kiri menuju aorta melalui katup aorta. Kemudian dari aorta darah
disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler
serta menyatu kembali membentuk vena yang kemudian dialirkan ke jantung melalui
atrium kanan. Darah dari atrium kanan masuk dalam ventrikel kanan melalui katup
pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri untuk
berdifusi. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali ke atrium kiri dan
bersikulasi secara sistemik berdampak pada kemampuan transport gas oksigen dan
karbon dioksida.
2)
Hematologi
Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke
jaringan dan karbon dioksia dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen
dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3
% oksigen larut dalam plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta
molekul Hb dan setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin
berikatan dengan satu molekul oksigenasi membentuk oksihemoglobin (HbO2).
Afinitas atau ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, ph,
konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.
Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit
akan memengaruhi transport gas.
f.
Gangguan Kebutuhan Oksigenasi
1)
Hipoksia
Merupakan kondisi tidak tercukupnya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di tingkat sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis)
Merupakan kondisi tidak tercukupnya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di tingkat sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis)
2)
Obstruksi jalan pernafasan
3)
Pertukaran gas
4)
Perubahan pola pernafasan
a)
Apnea (pernapasan berhenti untuk beberapa detik)
b)
Takipnea (pernafasan >
24x/menit)
c)
Bradipnea (pernafasan yang lembut
± 10x/menit)
d)
Hiperventilasi (bernafas lebih
cepat)
e)
Kussmaul (pernapasan cepat dan
dangkal)
f)
Dispnea (sesak dan berat saat
pernafasan)
g)
Ortopne (kesulitan bernafas kecuali
dalam posisi duduk)
g.
Tindakan Untuk Mengatasi
1)
Latihan nafas
2)
Latihan bentuk efektif
3)
Pemberian oksigen
4)
Fisioterapi dada
5)
Pengisapan lendir
2.
NUTRISI
Nutrisi
adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan
untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai tenaga,
serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit, fungsi utama nutrisi
adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam
tubuh.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan
antara makanan
dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu,
penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi
dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka
kebutuhan nutrisi (zat gizi)
dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
a.
Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses
pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan
menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta
mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi,
dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
b.
Fungsi Nutrisi
Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal
dari makanan. Nutrisi berfungsi :
1)
Fungsi utama nutrisi adalah untuk
memberikan energi bagi aktifitas tubuh
2)
Untuk membentuk struktur kerangka
dan jaringan tubuh
3)
Untuk mengatur berbagai kimia di
dalam tubuh.
4)
Untuk membentuk dan memelihara
jaringan tubuh
5)
Untuk mengatur proses-proses
dalam tubuh sebagai sumber tenaga
6)
Untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit
c.
Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan
makanan merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi. Energi adalah
kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus
berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi +
Pengeluaran atau
Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi (Panas
+ kerja + energi simpanan).
1)
Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan
selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari
makanan yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak,
dan karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu
kalori juga disebut satu kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal =
1 K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi
pemecahan glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati
dan jaringan otot.
2)
Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan
oleh tubuh untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan
energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti Adenosin Triphosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan
aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR +
24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Energi untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30
kal/jam , duduk = 40 kal/jam, Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam,
Mencuci piring = 130 s/d 176 kal/jam, Melukis 400 kal/jam.
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari
pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negatif (-) sehingga cadangan
makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan.
Sebaliknya, jiak pemasukan lebih banyak dari pengeluaran energi maka akan
terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh
sehingga terjadi peningkatan berat badan.
3)
Basal Metabolisme Rate
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan
tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, pernapasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
a)
Usia
b)
Jenis Kelamin
c)
Tinggi dan Berat Badan
d)
Kelainan endokrin
e)
Suhu Lingkungan
f) Keadaan Sakit
g)
Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan
adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
-
Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Cara menghitung berat badan ideal Body Mass Index, mengacu pada rumus untuk
menghitung berat badan ideal menurut Body
Mass Index Body Mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT) merupakan
penghitungan berat badan ideal yang didasarkan pada rumus:
Apabila indeks tersebut sudah didapat dari perhitungan diatas, langkah
selanjutnya adalah dengan mencocokkan kriteria berat badan anda berdasarkan
kriteria kriteria IMT/BMI menurut versi WHO (World Health Organisation):
§
BMI < 18.5 berarti badan
kurang ideal, perlu lebih banyak olahraga dan makan makanan padat kalori
dari jenis complex carbohidrat.
§
BMI 18.5 – 22.9 berarti berat
badan kamu ideal, tetap jaga pola makan dan olahraga secukupnya.
§
BMI 23 – 24.9 bearti berat badanmasih
tergolong normal-ideal mendekati obesitas, perlu memperbaiki pola makan dan
perbanyak olahraga.
§
BMI 25 – 29.9 berarti di ambang
batas obesitas, kondisi bahaya, segera ubah kebiasaan makan dan kembali ke gaya
hidup sehat.
§
BMI ≥ 30 berarti udah berada di
level obesitas, lakukan diet dan perbanyak olahraga untuk membakar lebih banyak
kalori dan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.
-
Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan barat badan optimal dalam
fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam
sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu atau pada
remaja dan dewasa adalah
4)
Kegiatan yang membutuhkan energi,
antara lain :
a)
Vital kehidupan, pernafasan,
sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain.
b)
Kegiatan mekanik oleh otot
c)
Aktivitas otot dan syaraf
d)
Energi kimia untuk membangun
jaringan, enzim, dan hormone.
e)
Sekresi cairan pencernaan
f)
Absorpsi zat-zat gizi di saluran
pencernaan
g)
Pengeluaran hasil sisa
metabolisme
5)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan energi :
a)
Peningkatan Basal Metabolisme Rate (BMR)
b)
Aktivitas tubuh
c)
Faktor usia
d)
Suhu Lingkungan
e)
Penyakit atau status kesehatan.
d.
Nutrien (Zat-zat gizi)
1) Pengertian
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau
anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan dalam tubuh unutk
menjalankan fungsinya.
Ada 3 (tiga) fungsi utama nutrien adalah :
a)
Menyediakan energi untuk proses
dan pergerakan tubuh,
b)
Menyediakan utuk struktur
jaringan tubuh seperti tulang dan otot,
c)
Mengatur proses tubuh.
Energi dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai nilai kalori.
Kalori adalah energi yang digunakan untuk pembakaran.
a)
1 gr karbohidrat dan protein : 4 Kkal
b)
1 gr Lemak : 9 Kkal
2) Rata-Rata Pemasukan Energi
Rata-rata pemasukan energi yaitu :
a)
45% energi dari kebutuhan energi
total adalah dari karbohidrat, atau sisa dari kebutuhan energi yang telah
dikurangi dengan energi yang berasal dari protein dan lemak. Bila kebutuhan
energi dalam
b)
10-25% energi dari kebutuhan
energi total adalah dari lemak. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450
kkal, energi yang berasal dari lemak hendaknya sebesar 245-613 kkal atau 27-68
gr lemak.sehari adalah sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari
karbohidrat hendaknya sebesar 1470-1838 kkal atau 368-460 gr karbohidrat.
c)
10-15% energi dari kebutuhan
energi total adalah dari protein. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah
2450 kkal, energi yang berasal dari protein hendaknya sebesar 245-368 kkal atau
61-92 gr protein
3) Elemen Nutrien / Zat Gizi
Elemen nutrien / zat gizi adalah sebagai berikut
:
a)
Karbohidrat
b)
Protein
c)
Lemak
d)
Vitamin
e)
Mineral
f)
Air
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan
sumber energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan
substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme
jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
a)
Sebagai penghasil energi bagi
fungsi organ, garakan dan kerja fisik
b)
Sebagai bahan dasar untuk
pembentukan dan perbaikan jaringan
c)
Sebagai pelindung dan pengatur
Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen nutrien, yaitu :
a)
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir
80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan
4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan
jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan
energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam
lemak.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
-
Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang
paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini
molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida
adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal
dari pecahan disakarida.
-
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan
laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa
merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.
-
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul
monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu :
-
Sumber energi yang murah.
-
Sumber energi utama bagi otak dan
syaraf.
-
Membuat cadangan tenga tubuh.
-
Pengaturan metabolisme tubuh.
-
Untuk efesiensi penggunaan
protein.
-
Memberikan rasa kenyang
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain.
Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme. Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan
disakarida diserap melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam
pembuluh darah) semua berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa,
Galaktosa, Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati
Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah ke
otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses
Glikoneogenesis.
b)
Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana
dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam jaringan dalam
bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis didalam
tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial
diantaranya lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
Penggolongan Protein
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu
:
-
Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya
abumin,dan globulin.
-
Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat
seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk
kromoprotein.
-
Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa,
pepton, dan gelatin.
Fungsi Protein
Protein memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu :
-
Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic
koloid, keseimbangan asam.
-
Pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan
-
Pengaturan metabolisme .
-
Sumber energi di samping
karbohidrat dan lemak.
-
Dalam bentuk kromosom, protein
berperan sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam
bentuk genetik.
Sumber Protein
Ada beberapa sumber protein yang dapat telah diketahui, yaitu
-
Protein hawani yaitu protein yang
berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam
dan sebagainya.
-
Protein nabati yaitu protein yang
berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan
sebagainya.
Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada
dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin
mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pankreas
dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati.
Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang
rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein darah.
Karena protein dapat larut dalam
air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna dan hampir tidak tersisa
protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian
dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu
asam organik dan amoniak. Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam
organic dimanfaatkan sebagai sumber energi.
c)
Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling
besar. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi :
-
Lemak murni yaitu lemak yang
terdiri atas asam lemak dan gliserol.
-
Zat-zat yang mengandung lemak
misalnya fosfolipid, yaitu ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu
ikatan lemak dengan glikogen.
Fungsi Lemak
-
Memberikan kalori, dimana setiap
1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
-
Melarutkan vitamin sehingga dapat
diserap oleh dinding usus.
-
Memberikan asam-asam esensial.
Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada
kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak
mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging sapi,
kambing dan lainnya.
Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak
karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam pembuluh darah
dan dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol diubah
menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan menghasilkan
tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil sampingan yang disebut kolesterol.
d)
Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis
dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral
yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika kebutuhan
tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium
fosfat sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium,
iron,zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :
-
Membangun jarigan tulang
-
Mengatur tekanan osmotik dalam
tubuh
-
Memberikan elektemb elektrolit
untuk keperluan otot-otot dan saraf
-
Membuat berbagai enzim
e)
Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan
dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses
metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
Klasifikasi Vitamin
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi :
-
Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid,
serta vitamin c.
-
Vitamin yang larut dalam lemak :
A , D , E ,
Fungsi Vitamin
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan
pemeliharaan kesehatan.
f)
Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Tubuh
manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar
dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air
dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada orang dewasa asupan air antara
120-1500 cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air
yang masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya melalui:
-
Keringat berlebih
-
Muntah
-
Diare
-
Gejala Dehidrasi
e.
Masalah-Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri dari :
1)
Kekurangan Nutrisi à BB 10 – 20% dan TB di bawah normal / ideal
2)
Kelebihan Nutrisi à BB > 10% berat ideal
3)
Obesitas à Peningkatan BB > 20 % dari berat normal
4)
Malnutrisi à BB rendah dengan asupan makanan yang kurang
5)
Diabetes Melitus à Kekurangan insulin dan penggunaan karbohidrat yang berlebihan
6)
Hipertensi à gangguan nutrisi yang disebabkan oleh obesitas, serta asupan kalsium,
natrium dan gaya hidup yang berlebihan
7)
Jantung Koroner à adanya oeningkatan kolesterol darah dan merokok
8)
Anoreksia à penurunan BB secara mendadak dan berkepanjangan ditandai dengan
konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi dan
kelebihan energi.
f.
Tanda-tanda kekurangan nutrisi
Nutrisi serat adalah salah satu jenis nutrisi yang
sangat penting dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan nutrisi serat dapat
kita temukan pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Tapi sayangnya banyak di
antara kita yang enggan memakan buah dan sayur-sayuran dengan teratur, alhasil
asupan nutrisi serat tidak terpenuhi dengan baik tanda kekurangan asupan
nutrisi serat :
1)
Gejala yang paling umum jika
tubuh kekurangan asupan nutrisi serat yaitu mengalami sembelit. Sembelit
sendiri dapat diartikan terjadi masalah pada pola dan proses buang air besar
atau biasa disingkat dengan BAB. Jika kita BAB dengan pola tidak normal seperti
dalam seminggu hanya tiga kali dan fesesnya cenderung kering dan keras, maka
kemungkinan besar tubuh kita mengalami sembelit.
2)
Pasti kita pernah mendengar bahwa
dengan mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi seperti buah dan sayur dapat
menjaga tubuh kita langsing atau dengan kata lain makanan berserat dapat
dijadikan sebagai alternatif makanan untuk diet. Nutrisi serat sendiri dapat
memberikan rasa kenyang yang cukup, sehingga akan menghindari kita untuk
tergoda memakan makanan yang berlebihan dikarenakan masih terasa lapar walaupun
sudah makan dengan porsi normal. Oleh karena itu dapat juga dikatakan salah
satu tanda tubuh kurang serat adalah tubuh akan cenderung mengalami obesitas
atau kenaikan berat badan.
3)
Indikasi lainnya tubuh kekurangan
asupan nutrisi serat adalah gula darah cenderung tidak stabil atau naik-turun
dengan pola tidak normal. Oleh karena itu bagi orang yang memiliki penyakit
diabetes, maka salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan cara
memakan makanan yang kaya akan nutrisi serat seperti buncis, nasi merah, kacang
polong dan sebagainya. Serat dapat membantu mengontrol kadar gula dikarenakan
serat dapat dapat berfungsi menunda penyerapan gula.
4)
Jika kita sedang melakukan diet
atau dikarenakan kelelahan setelah menjalankan aktivitas seharian, kemudian
mengalami mual, maka hal ini juga salah satu tanda tubuh kita kekurangan asupan
nutrisi serat. Biasanya dalam diet akan lebih cenderung memakan makanan yang
kaya protein dan rendah karbohidrat. Hal ini akan membuat tubuh lelah, mual dan
kolesterol dapat naik jika dilakukan berlebihan. Sebaikanya segera mengkonsumsi
makanan kaya serat untuk mengatasi masalah ini
g.
Prinsip Perhitungan Nutrisi Sesuai Usia
1)
Perhitungan Indeks Masa Tubuh
(IMT)
Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus:
Contoh:
BB = 50 kg, TB = 160 cm
2)
Penghitungan energi
a)
Cara Menentukan AMB
AMB dipengaruhi oleh umur, gender, berat badan, dan
tinggi badan. Ada beberapa cara menentukan AMB, yaitu :
-
Menggunakan Rumus Harris Benedict
(1919)
Laki – Laki = 66 + (13,7 x
BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x
BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan : BB : berat badan
dalam kg
TB
: tinggi badan dalam cm
U :
umur dalam tahun
-
Cara cepat (2 cara)
§
Laki – laki = 1 kkal x kg BB x 24
jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x
24 jam
§
Laki – laki = 30 kkal x kg BB
Perempuan = 25 kkal x kg BB
-
Cara FAO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan (lihat tabel di bawah
ini) :
Kelompok
Umur
|
AMB
(kkal/hari)
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
0 – 3
|
60,9 B *) - 54
|
61,0 B – 51
|
3 – 10
|
22,7 B + 495
|
22,5 B + 499
|
10 – 18
|
17,5 B + 651
|
12,2 B + 746
|
18 – 30
|
15,3 B + 679
|
14,7 B + 496
|
30 – 60
|
11,6 B + 879
|
8,7 B + 829
|
≥ 60
|
13,5 B + 487
|
10,5 B + 596
|
Ket : * = Berat Badan
b)
Cara menentukan kebutuhan energi
untuk aktifitas fisik
Aktifitas fisik dapat di bagi empat golongan yaitu
sangat ringan, ringan, sedang, dan berat. Kebutuhan energi untuk berbagai
aktifitas fisik dinyatakan lipatan AMB.
Aktivitas
|
AMB
(kkal/hari)
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
Sangat Ringan *)
|
1,30
|
1,30
|
Ringan **)
|
1,65
|
1,55
|
Sedang **)
|
1,76
|
1,70
|
Berat **)
|
2,10
|
2,00
|
Contoh : cara menaksirkan kebutuhan energi untuk seorang perempuan berumur
30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas
ringan dengan menggunakan empat cara adalah sebagai berikut :
Kebutuhan energi untuk AMB
-
Harris Benedict
= 655 + (9, 6 x BB) + (1, 8 x TB) –
(4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 52) + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)
= 1297, 6 kkal (dibulatkan 1298kkal)
-
Rumus Cepat 1
= 0,95 kkal x kg BB x24 jam
= 0,95 kkal x 52 x 24
= 1185.8 (dibulatkan 1186 kkal)
-
Rumus cepat 2
= 25 kkal x kg BB
= 25 x 52
= 1300 kkal
-
Rumus FAO/WHO/UNU
= 14,7 x 52 + 496 kkal
= 1260,4 kkal ( dibulatkan menjadi 1260 )
Kebutuhan AMB menurut keempat cara di atas tidak menunjukkan perbedaan yang
berarti. Oleh sebab itu, cara menghitung AMB dengan rumus cepat 1 dan 2 yang
lebih praktis, dapat di terapkan dalam lapangan.
Kebutuhan Energi dengan aktifitas fisik
Kalikan nilai AMB dengan kelipatan yang sesuai dengan aktivitas. Klasifikasi
nilai IMT:
IMT
|
STATUS GIZI
|
KATEGORI
|
< 17,0
|
Gizi Kurang
|
Sangat Kurus
|
17,0 – 18,5
|
Gizi Kurang
|
Kurus
|
18,5 – 25,0
|
Gizi Baik
|
Normal
|
25,0 – 27,0
|
Gizi Lebih
|
Gemuk
|
> 27,0
|
Gizi Lebih
|
Sangat Gemuk
|
Batas lingkar pinggang normal:
Wanita : < 80 cm
Pria : < 90 cm
h.
Gula Darah Sewaktu
1)
Pengertian
Kadar darah sewaktu (kadar gula
darah sewaktu) adalah hasil pengukuran yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa
ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih tinggi.
2)
Standar atau
Normal Gula Darah
Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan
140 mg/dl (gula darah sewaktu). Namun, pada penderita DM, kadar gula darah
puasanya lebih dari 126 mg/dl dan gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl. Jadi
kalau sedang berpuasa, maka kadar gula darah akan menurun, hmm lumayan membantu.
Ketika anda mengeceknya, maka jika di atas angka
normal, segera lakukan diet gula darah/pantangan gula darah. Misal segera buang
gula putih di rumah anda, ganti manis-manis dengan makan buah. Ganti minum teh
manis dengan air putih saja. Sebab utama gula darah naik adalah karena asupan
gula yang tidak dapat diserap tubuh (gula sintetis), termasuk gula pasir/gula
putih. Sudah sering saya tulis gula putih adalah racun paling manis.
3)
Sumber Gula
Darah
Penderita gula darah tinggi
sangat membutuhkan sumber tenaga dan sumber tenaga adalah yang manis-manis
seperti buah-buahan. Jadi sebaiknya setiap hari sebelum sarapan untuk konsumsi
buah-buahan. Karena buah manis hanya butuh waktu antara 10 - 20 menit untuk
dicerna menjadi tenaga. Kalau memakan nasi/makanan berat dulu, maka baru
dicerna setelah 2 – 3 jam. Dalam ilmu foodcombining
pun demikian, yang harus dimakan di awal adalah yang paling cepat dicerna, seperti
buah-buahan.
4)
Pengukuran
Gula Darah
OK adalah
pengukuran kadar gula darah sewaktu,baik dilakukan dengan puasa atau tanpa
puasa. Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi
dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyai resiko kecil untuk dapat
berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh
darah.
IGT oleh WHO
didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempunyai resiko tinggi untuk
terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang menunjukkan kadar gula darah dapat
kembali ke keadaan normal. Seseorang yang kadar gula darahnya termasuk dalam
kategori IGT juga mempunyai resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah
yang sering mengiringi penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli
terjadi karena adanya kerusakan dari produksi hormon insulin dan terjadinya
kekebalan jaringan otot terhadap insulin yang diproduksi.
Batas bawah
untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran gula darah puasa yaitu 6.1 mmol/L atau
110 mg/dL. IFG sendiri mempunyai kedudukan hampir sama dengan IGT. Bukan
entitas penyakit akan tetapi sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat
memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya gangguan mekanisme penekanan
pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.
5)
Metode
Pengukuran Gula Darah
a)
Metode pengukuran kadar gula
standard menggunakan bahan plasma darah yang berasal dari pembuluh vena. Plasma
darah adalah bagian cair dari darah. Intinya adalah darah yang sudah tidak
mengandung bahan-bahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan yang
lainnya. Pada alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di pasaran,
metode mendapatkan plasma dari darah dengan melakukan penyaringan darah yang
diambil yang dilakukan oleh strip tempat menaruh sediaan darah yang diambil.
Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah darah
diambil dari vena. Pengukuran darah vena dan kapiler pada saat puasa memberikan
hasil yang identik pada saat puasa tetapi tidak untuk pengukuran 2 jam setelah
makan dimana hasil dari darah kapiler menunjukkan nilai yang lebih tinggi.
b)
Ada sebuah metode pemeriksaan
kadar gula darah lainnya yang dapat membantu menentukan pengelompokan gangguan
kadar gula darah yaitu OGTT (Oral Glucose Tolerance Test = Tes Toleransi
Glukosa Oral ). Hal ini penting disebutkan karena : Tes glukosa darah puasa
saja mempunyai nilai kegagalan untuk mendeteksi diabetes yang telah diderita
sebelumnya (Tetapi belum diketahui kepastiannya) sebesar 30%
c)
OGTT merupakan metode pengukuran
yang dapat mengidentifikasi kondidi IGT secara akurat. OGTT diperlukan untuk
memastikan seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa yang tidak terdeteksi
(dicurigai) dan juga berarti mengeluarkan orang tersebut dari kecurigaan yang
ada. Tes OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang memiliki kadar
gula puasa 6.1 – 6.9 mmol/L atau 110 – 125 mg/dL untuk menentukan kepastian
status toleransi glukosanya. Pemeriksaan HbA1c tidak disarankan sebagai
pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan kondisi gangguan kadar gula darah
lainnya.
i.
Pemasangan
Selang NGT
1)
Pengertian
Suatu tindakan memasang selang
nasogastrik selang plastik yang dilakukan dengan melewati hidung, esophagus dan
berakhir di lambung.
2)
Tujuan
a)
Memenuhi kebutuhan nutrisi dan
cairan yang adekuat.
b)
Memasukan obat bagi klien yang
tidak dapat diberikan secara oral.
c)
Evalusai isi lambung seperti
mengeluarkan beracun atau pada klien yang sedang melaksanakan operasi
pneumonnectomy untuk mencegah muntah dan aspirasi.
d)
Mengambil contoh spesimen isi
lambung untuk pemeriksaan dignostik.
3)
Prinsip
Pemasangan
Cara pemasangan selang
nasogastrik atau NGT yaitu dengan
prinsip bersih.
j.
Perawatan
Lavage
1)
Pengertian
Membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air lambung dengan menggunakan selang Nasogastrik (NGT).
2)
Tujuan
a)
Membersihkan lambung
b)
Mengeluarkan racun dari lambung
3)
Kebijakan
a)
Selama tindakan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
b)
Observasi kemungkinan komplikasi, sperti :
-
Aspirasi atau sesak napas
-
Ditensi abdomen karena lambng penuh air
Bila hal tersebut terjadi
segera laporkan kepada dokter. Observasi meliputi : jumlah cairan yang masuk,
keluar dan warna cairan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar