KEBUTUHAN DASAR
UNTUK MEMANDIRIKAN KLIEN (PART IV)
C.
KEBUTUHAN
PSIKOSOSIAL
1.
HAK-HAK KLIEN
a.
Hak
Klien/Pasien
Hak pasien adalah kekuasaan kewenangan
yang dimiliki oleh seseorang atausuatu badan hokum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk
berbuat sesuatu atau hak-hak pribadi yang di miliki manusia
sebagai pasien, meliputi:
1)
Pasien berhak
memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit
2)
Pasien berhak atas
pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
3)
Pasien berhak
memperoleh pelayanan medis yangbermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran/kedokteran gigi tanpa diskriminasi
4)
Pasien berhak
memilih asuhan perawatan/standar profesi perawat
5)
Pasien berhak
memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan nya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit
6)
Pasien berhak
dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat
etis nya tanpa campur tangan dari pihak luar
7)
Pasien berhak
meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang di derita nya, sepengetahuan dokter
yang merawat
8)
Pasien berhak atas
“privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
9)
Pasien berhak
mendapat informasi yang meliputi penyakit yang diderita, tindakan medik yang
hendak dilakukan, kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan-tindakan
tersebut dan tindakan untuk mengatasinya, alternatif terapi lainnya,
prognosanya dan perkiraan biaya perawatannya
10)
Pasien berhak
menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
11)
Pasien berhak
menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab nya sendiri setelah memperoleh
informasi yang jelas tentang penyakitnya
12)
Pasien yang berada
dalam keadaan kritis berhak didampingi oleh keluarganya
13)
Pasien berhak
menjalankan ibadah sesuai Agama/Kepercayaan yang di anutnya, selama itu tidak
mengganggu pasien lainnya
14)
Pasien berhak atas
keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit
15)
Pasien berhak
mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit atas dirinya
16)
Pasien berhak
menerima dan menolak bimbingan moril atau spritual
b.
Kewajiban
Pasien
Kewajiban
pasien adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang atau suatu badan hukum, meliputi :
1)
Pasien dan keluarga
nya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit
2)
Pasien berkewajiban
untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
3)
Pasien berkewajiban
memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter yang merawat
4)
Pasien atau
keluarga yang bertanggung jawab terhadapnya berkewajiban untuk menyelesaikan
biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selama perawatan.
2.
RASA AMAN DAN
KESELAMATAN
a.
Pengertian
Keamanan
adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan
aman dan tentram (Potter dan Perry, 2006)
Kebutuhan akan
keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya
fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai
ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan keamanan
terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan
fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan
seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi (mis, penyakit, nyeri,
cemas, dan sebagainya). Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada
banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah,
kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta
kemampuan memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya. Ketidaktahuan
akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak aman. (Asmadi, 2005)
b.
Klasifikasi Kebutuhan Keselamatan atau
Keamanan
1)
Keselamatan Fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan
keadaan mengurangi atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman
tersebut mungkin penyakit, kecelakaan,bahaya,atau pemajanan pada lingkungan.
Pada saat sakit, seorang klien mungkin rentan terhadap komplikasi seperti
infiksi, olehkarena itu bergantung padaprofesional dalam sistempelayann
kesehatan untuk perlindungan.
Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang
mengambil prioritas lebih dahulu di atas pemenuhankebutuhan fisiologis.
Misalnya,seorang perawat mungkin perlu melindungiklien disointasi dari
kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi. (Potter & Perry, 2005).
2)
Keselamatan Psikologis
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang
manusia harus memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota
keluarga dan profesionl pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengethuai
apa yang diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang
dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan
psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal. (Potter & Perry,
2005).
Orang dewasa yang sehat secara umum mampu
memenuhi kebutuhan keselamatan
fisik dan psikologis merekat
tanpa bantuan dari profsional pemberi perawatan kesehatan.Bagaimanapun,orang
yang sakit atau acat lebih renta untukterncam kesejahteraan fisik dan
emosinya,sehingga intervensi yang
dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi mereka dari bahaya. (Potter &
Perry, 2005).
c.
Lingkup Kebutuhan Keamanan atau keselamatan
1)
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban
yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan mempengauhi kemampuan
seseorang.
a)
Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem
pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai
sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
b)
Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan
klien, jika kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan
terevaporasi dengan lambat
c)
Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat
atau benda yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan
meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan.
2)
Macam-macam bahaya/kecelakaan:
a)
Di rumah
b)
Di RS : Mikroorganisme
c)
Cahaya
d)
Kebisingan
e)
Cedera
f)
Kesalahan prosedur
g)
Peralatan medik, dll
3)
Cara Meningkatkan keamanan:
a)
Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
b)
Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
c)
Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
d)
Penghalang sisi tempat tidur
e)
Bel yg mudah dijangkau
f)
Meja yang mudah dijangkau
g)
Kereta dorong ada penghalangnya
h)
Kebersihan lantau
i)
Prosedur tindakan.
d.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan
1)
Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi
dan mempengaruhi keamanan
2)
Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot,
dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injury
3)
Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang
berbahayaseperti gangguan penciuman dan penglihatan
4)
Keadaan Imunits
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh
kurang sehingga mudah terserang penyakit
5)
Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap
rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
6)
Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak
dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.
7)
Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan
keamanan dapat diprediksi sebelumnya.
8)
Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan
dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap
penyakit tertentu
9)
Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara
kelompok usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap rasa aman
10) Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi
cara individu mengatasi rasa aman yang mereka punyai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar