A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka
meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih produktif dan
efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah
berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna"
atau teknologi sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Pertumbuhan
dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan
keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan
lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi
yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan
dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut
merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang
bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B.
TEKNOLOGI
TEPAT GUNA
1.
Pengertian
Teknologi Tepat Guna
a. Teknologi
tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi komunitas. Ciri-ciri
teknologi adalah (1) mudah diterapkan (2) mudah dimodifikasi (3) untuk kegiatan
skala kecil (4) padat karya (5) sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat
(6) bersumber dari nilai tradisional (7) adaptif terhadap perubahan lingkungan.
b. Teknologi
tepat guna adalah yang teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat
sehingga bisa dimanfaatkan. Biasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi
yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dan penggunaannya
ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
c. Teknologi
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu
alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya.
Secara
teknis TTG merupakan jembatan antara
teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural
dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola
TTG. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan
metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis
dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak
limbah dan mencemari lingkungan.
2.
Ciri
Teknologi Tepat Guna
Ciri-ciri
yang cukup menggambarkan TTG adalah sebagai berikut:
a.
Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini
menjadi tulang punggung pertanian, perindustrian, pengubah energi, transportasi,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu tempat
b.
Biaya investasi cukup rendah
c.
Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan
didukung oelh keterampilan sendiri
d.
Masyarakat mampu mengenal dan mampu mengatasi
lingkungannya
e.
Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasu
sumber daya energi, bahan secara lebih baik dan optimal
f.
Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan
kepad pihak luar (self realiance
motivated)
3.
Manfaat
Teknologi Tepat Guna
a. Teknologi
tepat guna mampu meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat
melalui pemenuhan kebutuannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil
produksi yang makin meningkat dari biasanya.
b. Teknologi
tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan
dan klien
c. Masyarakat mampu mempelajari,
menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut
d. Masyarakat /
klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan
e. Hasil
diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
4.
Fungsi
Teknologi Tepat Guna
a. Alat
kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
b. Biaya
yang digunakan cukup rendah dan relatif murah
c. Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara
d. Mengurangi
kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.
C.
TEKNOLOGI
TEPAT GUNA DALAM KEBIDANAN
1.
Penggunaan
Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
a.
Fetal
Doppler
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk
mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik,
alat ini adalah sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat
disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi harian, selain aman juga
mudah dalam penggunaannya serta harga yang sangat terjangakau untuk dimiliki
b. Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan, alat ini adalah sangat sederhana pada disainnya karena hanya ditempelkan
pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya
sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang
tersebut.
c.
Eye
Protector Photo Therapy
Adalah alat bantu yang digunakan untuk melindungi
bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray
atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu
pengelihatan bayi yang akan diperiksa.
d. Alat
Pengukur Panjang Bayi
Adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa
digunakan oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi
bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dengan mistar yang mudah dibaca.
e.
Breast
Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar
rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa
mendapatkan ASI dari bundanya.
f. Lingkar
Lengan Ibu Hamil
Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah
menidentifikasi bayi dan bundanya, pada umumnya dipakaikkan pada bayi dan
bundanya di rumah sakit bersalin.
g. Pengukur
Panjang Bayi (Calipher)
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang
bayi dengan ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada
alat ini lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.
h. Reflek
Hammer / Patella
Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang
digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki
i.
Umbilical
Cord Clem Nylon
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit
tali pusar bayi sesaat setelah bayi dilahirkan
j.
Tourniquet
Adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana
pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan
saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah untuk di
ambil.
2.
Dampak
Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
a. Dampak
Positif
1) Dengan
adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapatkan
kemudahan da;am menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif
2) Teknologi
yang ada, dapat membuat kegiatan
khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah
b. Dampak
Negatif
1) Jika
penggunaanya tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan TTG, maka itu akan
sia-sia. Contoh : penggunaan USG di daerah pedalaman, di sana tidak ada irang
yang mengelolanya dan tidak swsuai dengan kebudayaan masyarakat di sana.
2) Dengan
ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buuk terhadap
pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara yang tidak tepat
3) Penggunaan
teknologi yang tidak tepat baikdari segi tempat / lahan yang dipakai dan orang
yang menggunakannya, maka akan menimbulkan resiko terhadap pasien.
D.
PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM KESEHATAN LINGKUNGAN
1.
Teknologi
Tepat Guna Sebagai Pengolahan Air Bersih
a. Peraturan
mengenai air bersih
Definisi air bersih, syarat-syarat air bersih yang
meliputi persyaratan fisika, kimia bakteriologi dan parameter radioaktif dan
baku mutu air bersih berdasarkan Permenkes RI No 492/MENKES/PER/IV/2010.
b. Proses
fisika dalam pengolahan air bersih
Proses filterisasi, koagulasi/flokulasi, dan aerasi meliputi definisi,
fungsi dan prinsip-prinsip proses tersebut dalam pengolahan air bersih serta
pengetahuan materialnya.
c. Proses kimia
dan biologi dalam pengolahan air bersih
Proses pengkondisian air, pelunakan air, tukar kation/anion, proses
adsorpsi dan proses desinfeksi meliputi definisi, fungsi dan prinsip-prinsip
proses tersebut serta pengetahuan materialnya
d. Teknik
plambing
Sejarah dan definisi plambing, bahan pipa, penyambung pipa dan diameter
pipa. Pengenalan peralatan plambing.
Proses penjernihan/penyediaan air bersih merupakan proses perubahan sifat
fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
air minum. Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut:
a. Menurunkan kekeruhan
b. Mengurangi bau, rasa dan warna
c. Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
d. Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
e. Menurunkan kesadahan
f. Memperbaiki derajat keasaman (pH)
2.
Teknologi
Tepat Guna Sebagai Pengolahan Kualitas Udara
a.
Peraturan mengenai kualitas udara
Definisi kualitas udara, identifikasi pencemaran udara, dan faktor
mempengaruhi mobilitas cemaran di udara.
b.
Proses fisika dalam pengolahan kualitas udara
Proses filterisasi udara, pompa hisap , adsorpsi polutan dan desinfeksi
kuman yang meliputi definisi, fungsi dan prinsip-prinsip proses tersebut dalam
pengolahan serta pengetahuan materialnya.
c.
Proses kimia dan biologi dalam pengolahan kualitas
udara
Proses adsorpsi polutan, dan proses desinfeksi kuman meliputi definisi,
fungsi dan prinsip-prinsip proses tersebut serta pengetahuan materialnya.
3.
Teknologi
Tepat Guna Limbah B3 / Cair
a. Peraturan
mengenai pengelolaan limbah B3
Definisi limbah B3, prinsip-prinsip pengelolaan limbah B3, identifikasi dan
sumber-sumber limbah B3.
b.
Proses fisika dalam pengolahan limbah B3
Proses filterisasi, koagulasi/flokulasi, dan aerasi meliputi definisi,
fungsi dan prinsip-prinsip proses tersebut dalam pengolahan air bersih serta
pengetahuan materialnya.
c.
Proses kimia dan biologi dalam pengolahan limbah B3
Proses pengkondisian air limbah B3, pengendapan, tukar kation/anion, dan
proses adsorpsi yang meliputi definisi, fungsi dan prinsip-prinsip proses tersebut
serta pengetahuan materialnya.
d.
Mengenal K3 dalam peralatan pengolahan limbah B3
Identifikasi K3 dalam peralatan dan media dalam
pengolahan limbah B3, macam-macam alat pelindung diri dan fungsinya,
penyimpanan dan pemeliharaan peralatan agar aman dalam penggunaanya.
4.
Teknologi
Tepat Guna Sebagai Pengolahan Sampah
a. Peraturan
mengenai pengelolaan sampah
Definisi sampah, prinsip-prinsip pengolahan sampah, identifikasi
sumber-sumber masalah dan penangananya.
b. Proses
pengolahan secara aerob dan anaerob
Pengertian proses aerob dan anerob dan faktor-faktor
yang mempengaruhi proses aerob/anaerob.
c. Pemanfaatan
sampah
Pengertian briket dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Sampah secara umum dapat diartikan sebagai bahan
buangan yang tidak disenangi dan tidak diinginkan orang, dimana sebagian besar
merupakan bahan atau sisa yang sudah tidak dipergunakan lagi dan akan
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Definisi sampah menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun
2008 pasal 1 ayat (1) adalah: “Sampah adalah sisa-sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.”
Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mendefinisikan
sampah rumah tangga sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik (sampah yang mengandung
bahan beracun).
Kemudian
dalam Pasal 19 UU RI Nomor 18 Tahun 2008 mengatur mengenai pengelolaan sampah
rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Pasal tersebut menyebutkan
bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
terdiri atas pengurangan sampah (pembatasan
timbulan sampahpendauran ulang sampahpemanfaatan kembali sampah) dan penanganan sampah.
Kegiatan penanganan sampah menurut UU No. 18 th 2008
meliputi :
a.
Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan
pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifat sampah
b.
Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan
pemindahan sampah dari sumber sampah sampai ketempat penampungan sementara atau
penempatan sampah terpadu.
c.
Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah
dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat
pengolahan sampah terpadu menuju ketempat pemrosesan akhir ;
d.
Pengolahan dalam bentuk mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah
e.
Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk
pengembalian sampah dan residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
secara aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar