ANTICIPATORY GUIDANCE
A.
6 bulan
pertama
-
Menganjurkan orang tua untuk membuat
jadwal dalam memenuhi kebutuhan bayi
-
Membantu orang tua untuk memahami
kebutuhan bayi terhadap stimulasi dari lingkungan
-
Support kesenangan orang tua dalam
melihat pertumbuhan dan perkembangan bayinya mis : respon tertawa.
-
Menyiapkan orang tua untuk kebutuhan
keamanan bayi
-
Menyiapkan orang tua untuk imunisasi
bayi
-
Menyiapkan orang tua untuk mulai
memberi makanan padat pada bayi.
B.
6 bulan
kedua
-
Menyiapkan orang tua akan adanya
“Stranger Anxiety”
-
Menganjurkan orang tua agar anak
dekat kepadanya hindari perpisahan yang lama
-
Membimbing orang tua agar menerapkan
disiplin sehubungan dengan meningkatnya mobilitas bayi
-
Menganjurkan orang tua menggunakan
“Kontak Mata” dari pada hukuman badan sebagai suatu disiplin.
INDIKASI KESIAPAN ANAK DAN ORANG TUA UNTUK “TOILET
TRAINING”
Kesiapan anak :
1.
Fisik
a.
Pengontrolan saraf volunter
spinkterani dan uretra à usia 18 –
24 bulan
b.
Mampu untuk tetap kering (menahan
BAK) selama 2 jam
c.
Perkembangan ketrampilan motorik
kasar : duduk, jongkok, berjalan
d.
Perkembangan ketrampilan motorik
halus : mampu membuka celana dan berpakaian.
2.
Psikologis
a.
Mengenai adanya dorongan untuk miksi
dan defikasi
b.
Kemampuan berkomunikasi : verbal dan
non verbal mengindikasikan dorongan untuk miksi atau defikasi
c.
Kemampuan kognitif : meniru dengan
tepat tingkahlaku dan mengikuti pengarahan
d.
Mengekspresikan keinginan untuk
menyenangkan orang tua
e.
Mampu duduk atau jongkok diatas
toilet 5 – 10 menit tanpa cerewet atau turun
f.
Mengikuti tingkat kesiapan anak
g.
Keinginan untuk meluangkan waktu :
perlu kesabaran dan pengertian
h.
Tidak ada stress keluarga atau
perubahan seperti : perceraian, pindah rumah, mendapat adik baru atau akan
berlibur
i.
Memberi pujian jika anak berhasil.
A.
Sibling
Rivalry
Keluarga
mendapat bayi baru : dapat menimbulkan krisis bagi toddler. Toddler tidak
membenci atau marah pada bayi, tetapi karena :
-
Perubahan merasa ada saingan
-
Perhatian ibu terbagi
-
Kebiasaan rutin menjadi berubah
menyebabkan anak bertingkahlaku invantil
Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran saudara kandungnya mulai sejak bayi dalam kandungan.
Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran saudara kandungnya mulai sejak bayi dalam kandungan.
B.
Anticipatory
Guidance
1.
Usia 12 – 18
bulan
-
Menyiapkan orang tua untuk
mengantisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toddler
-
Penyapihan secara bertahap
-
Adanya jadwal waktu makan yang rutin
-
Pencegahan bahaya kecelakaan yang
potensial terjadi
-
Perlunya
ketentuan-ketentuan/peraturan/aturan disiplin dengan lembut dan cara-cara untuk
mengatasi negatifistik dan tempertantrum
-
Perlunya mainan baru untuk
mengembangkan motorik, bahasa, pengetahuan dan ketrampilan social.
2. Usia 18 – 24 bulan
-
Menekankan pentingnya persahabatan
sebaya dalam bermain
-
Menekankan pentingnya persiapan anak
untuk kehadiran bayi baru
-
Mendiskusikan kesiapan fisik dan
psikologis anak untuk toilet training
-
Mendiskusikan berkembangnya rasa
takut seperti pada kegelapan atau suara keras
-
Menyiapkan orang tua akan adanya
tanda-tanda regresi pada waktu anak mengalami stress.
3. Usia 24 – 36 bulan
-
Mendiskusikan kebutuhan anak untuk
dilibatkan dalam kegiatan dengan cara meniru
-
Mendiskusikan pendekatan yang
dilakukan dalam toilet training dan sikap menghadapi keadaan-keadaan seperti
mengompol atau BAB dicelana
-
Menekankan keunikan dari proses
berfikir toddler mis : melalui bahasa yang digunakan ketidakmampuan melihat kejadian
dari perspektif yang lain
-
Menekankan disiplin harus tetap
berstruktur dengan benar dan nyata, ajukan alas an yang rasional, hindari
kebingungan dan salah pengertian.
C.
Prasekolah
Bimbingan
terhadap orang tua selama usia prasekolah :
1.
Usia 3 tahun
-
Menganjurkan orang tua untuk
meningkatkan minat anak dalam hubungan yang luas
-
Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan
-
Mengantisipasi perubahan perilaku
yang agresif (menurunkan ketegangan/ tension)
-
Menganjurkan orang tua untuk
menawarkan kepada anaknya alternative-alternatif pilihan pada saat anak bimbang
-
Perlunya perhatian ekstra
2.
Usia 4 tahun
-
Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas
motorik dan bahasa
-
Menyiapkan meningkatnya rasa ingin
tahu tentang seksual
-
Menekankan pentingnya batas-batas
yang realistic dari tingkah lakunya
3.
Usia 5 tahun
-
Menyiapkan anak memasuki lingkungan
sekolah
-
Meyakinkan bahwa usia tersebut
merupakan periode tenang pada anak.
D.
Usia Sekolah
Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah.
1.
Usia 6 tahun
-
Bantu orang tua untuk memahami
kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan temannya
-
Ajarkan pencegahan kecelakaan dan
keamanan terutama naik sepeda
-
Siapkan orang tua akan peningkatan
inters keluar rumah
-
Dorong orang tua untuk respek
terhadap kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
2.
Usia 7 – 10
tahun
-
Menekankan untuk mendorong kebutuhan
akan kemandirian
-
Interes beraktivitas di luar rumah
-
Siapkan orang tua untuk perubahan
pada wanita memasuki prapubertas
3.
Usia 11 – 12
tahun
-
Bantu orang tua untuk menyiapkan
anak tentang perubahan tubuh saat pubertas
-
Anak wanita mengalami pertumbuhan
cepat
-
Sex education yang adekuat dan
informasi yang akurat
PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN PADA ANAK
Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan
kematian pada anak. Kepribadian adalah faktor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang
tua bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku yang
menimbulkan kecelakaan waspada terhadap faktor-faktor lingkungan yang mengancam
keamanan anak.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan
-
Jenis kelamin biasanya
lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah.
-
Usia pada
kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu mana yang
bahaya.
-
Lingkungan, adanya
penjaga atau pengasuh.
Cara
Pencegahan :
-
Pemahaman tingkat perkembangan dan
tingkahlaku anak
-
Kualitas asuhan meningkat
-
Lingkungan aman.
ANTICIPATORY GUIDANCE
(Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua
tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan
dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak).
Pencegahan Terhadap Kecelakaan ;
1.
Masa Bayi
Jenis
keceelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka bakar, keracunan, kurang O2
Pencegahan :
-
Aspirasi : bedak, kancing, permen
(hati-hati)
-
Kurang O2 : plastic,
sarung bantal
-
Jatuh : tempat tidur ditutup,
pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi
-
Luka bakar : cek air mandi sebelum
dipakai
-
Keracunan : simpan bahan toxic
dilemari.
2.
Masa Toddler
Jenis
kecelakaan :
-
Jatuh/luka akibat mengendarai
-
Tenggelam
-
Keracunan atau terbakar
-
Tertabrak karena lari mengejar
bola/balon
-
Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
-
Awasi jika dekat sumber air
-
Ajarkan berenang
-
Simpan korek api, hati-hati terhadap
kompor masak dan strika
-
Tempatkan bahan kimia/toxic di
lemari
-
Jangan biarkan anak main tanpa
pengawasan
-
Cek air mandi sebelum dipakai
-
Tempatkan barang-barang berbahaya
ditempat yang aman
-
Jangan biarkan kabel listrik
menggantung à mudah
ditarik
-
Hindari makan ikan yang ada tulang
dan makan permen yang keras
-
Awasi pada saat memanjat, lari,
lompat karena sense of balance.
3.
Pra Sekolah
Kecelakaan
terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda
tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan,
menyeberang jalan.
Pencegahan
ada 2 cara :
a.
Mengontrol lingkungan
b.
Mendidik anak terhadap keamanan dan
potensial bahaya
·
Jauhkan korek api dari jangkauan
·
Mengamankan tempat-tempat yang
secara potensial dapat membahayakn anak
·
Mendidik anak
ü Cara
menyebrang jalan
ü Cara
mengendarai sepeda yang aman : peran orang tua à perlu mengontrol lingkungan
4.
Usia Sekolah
a.
Anak sudah berpikir sebelum
bertindak
b. Aktif dalam
kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
Perawat
mengajarkan keamanan :
-
Aturan lalu-lintas bagi pengendara
sepeda
-
Aturan yang aman dalam berenang
-
Mengawasi pada saat anak menggunakan
alat berbahaya : gergaji, alat listrik
-
Mengajarkan agar tidak menggunakan
alat yang bisa meledak/terbakar.
5.
Remaja
a. Penggunaan
kendaran bermotor bila jatuh dapat fraktur, luka pada kepala.
b. Kecelakaan
karena olah raga
-
Perlu petunjuk dalam penggunaan
kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja
Menggunakan alat pe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar