FIBRO ADENOMA
Fibroadenoma adalah benjolan padat
yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan ini biasanya
ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita.
Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.
Secara histologi:
1.
Intracanalicular fibroadenoma;
fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan
antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.
2.
Pericanalicular fibroadenoma;
fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari
oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Tumor ini dibatasi letaknya
dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.
Fibroadenoma yang sering ditemukan
berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile, dan tidak nyeri. Massa
berukuran diameter 1-5 cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja. Fibroadenoma
mammae dibedakan menjadi 3 macam:
1.
Common
Fibroadenoma
2.
Giant
Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm
3.
Juvenile
fibroadenoma pada remaja
Penyebab
Fibroadenoma
ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan
meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon
estrogen meningkat.
Gejala
Pertumbuhan fibroadenoma mammae
umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya
yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet. Benjolan
mudah digerakkan, batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yang kuat
ditemukan didalam tulang rawan, urat daging dan kulit).
Patologi
1.
Makroskopi: tampak bulat, elastis
dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.
2.
Mikroskopi: epitel proliferasi
tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas
(intracanalicular f. dan pericanalicular f.).
Penegakkan
diagnosa
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah
dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada
mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan
tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample
biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian
mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk mengambil
sampel sel fibroadenoma tersebut.
Diagnosa terhadap FAM ini dapat
dibuat dengan penggabungan penilaian klinis, ultrasonografi dan pengambilan
sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap
benjolan payudara ini harus
mempertimbangkan:
1.
Umur
a.
Karsinoma : umumnya menyerang pada usia menjelang menopause
b.
Fibroadenoma : umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun
Pengobatan
Terapi untuk
fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:
1.
Ukuran
2.
Terdapat rasa nyeri atau tidak
3.
Usia pasien
4.
Hasil biopsy
Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan
dengan:
Operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic
pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi
hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh
jaringan normal secara perlahan.
Karena FAM adalah tumor jinak maka
pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu
diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus
memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila
ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada
pasien maka diperlukan pengangkatan.
KISTA
SARCOMA FILODES
Kista
sarcoma philodes adalah fibro adenoma yang tumbuh meliputi seluruh mamae,
adakalanya bertambah besar nyaris tidak tergendong oleh penderita. (Prawirohardjo, sarwono.1997:485)
Tumor
philodes (Cista
sarcoma philodes) ialah tumor dengan pola Fibroma
adenoma mama tetapi stromanya yang lebih seluler. (Cormain,s.1986:91)
Kista sarkoma fillodes mengandung kista –kista besar diantaranya banyak sekali jaringan
ikat sehingga terkadang diduga sarkoma dipermukaan tumor terdapat banyak
jaringan (seperti lembaran-lembaran/ phylor).
Phylode: menyerupai daun; istilah
yang digunakan untuk tumor yang pada pemotongannya memperhatikan lobusi.
ETIOLOGI
Etiologi kistosarkoma fllodes belum
diketahui secara pasti, namun beberapa hal yang diduga dapat mempengaruhi
terjadinya tumor ini antara lain:
1.
Kontrasepsi hormonal (terutama
estrogen)
2.
Pernah mengalami radiasi di daerah
dada (lingkungan)
3.
Adanya keturunan (genetik)
4.
Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko
semakin meningkat pada keadaan:
a.
Orang tua (ibu) pernah menderita Ca
mammae terutama pada usia relatif muda
b.
Anggota keluarga menderita Ca mammae
c.
Sebelumnya pernah menderita penyakit
tumor/ kanker
d.
Penderita tumor jinak payudara
e.
Kehamilan pertama terjadi sesudah
umur 35 tahun
CIRI – CIRI KISTA SARKOMA PHILODIS
a)
Berbentuk bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan tepat dapat
digerakkan.
b)
Konsistensi tumor ini ada yang kistik dan padat seperti karet tidak melekat
pada kulit .
c)
Tumor Philodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3 – 4 cm dan dapat pula
berukuran sangat besar dan membuat payudara menjadi besar ( bengkak).
TANDA DAN
GEJALA
a)
Kulit payudara diatas tumor mengkilat.
b)
Kulit tegang dan tipis.
c)
Kulit payudara memerah.
d)
Pembuluh balik yang lebar.
e)
Terasa panas.
f)
Pembesaran kelenjar regional atau metastasis ( jarang ditemukan ).
g)
Tumbuh dengan cepat.
CARA
MENGETAHUI KELAINAN PAYUDARA
SADARI (periksa paudara sendiri)
Adalah pemeriksaan payudara yg di
lakukan sendiri oleh tiap wanita dengan cara tertentu secara berkala tiap
bulan. Sadari dapat membantu menemukan kelainan atau penyakit payudra yang
kemudian harus di pastikan oleh dokter.Waktu yang paling tepat untuk melakukan
sadari adalah sekitar semiggu setelah hari terahir menstruasi dengan cara:
1.
Berdirilah di depan cermin dan
perhatikan apakah ada kelainan pada payudara.Biasanya kedua payudara tidak sama
besar, putting tidak terletak pada ketinggian yang sama.Perhatikan apakah
terdapat keriput, lekukan atau putting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat
kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari putting susu segeralah pergi ke
dokter.
2.
Letakkan kedua lengan di atas kepala
dan perhatikan kembali kedua payudara.Bungkukkan badan hingga payudara
tergantung ke bawah dan periksa lagi.
3.
Berbaringlah di tempat tidur dan
letakkan tanggan kiri di belakang kepala dan sebuah bantal di bawah bahu
kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak jari – jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah
ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
4.
Periksalah dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar
susu bila diraba dengan telapak jari – jari tangan akan terasa kenyal dan mudah
digerakkan.Bila terasa ada benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke
dokter. Lakukan hal
yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
PENANGANAN
a)
Eksisi local untuk lesi yang kecil.
b)
Biopsi.
c)
Masektomi ditambah dengan pengangkatan fasia pektoralis.
d)
Radiasi dilakukan pasca bedah.
SARCOMA
Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma,
yang berarti tumor berdaging, dan phyllo, yang berarti daun.
Johann
Muller yang pertama kali memberikan nama ‘cystosarcoma phyllodes’ pada tahun
1838. Kista sarcoma filodes adalah fibro adenoma
yang meliputi seluruh mamma. Di permukaan tumor ada jaringan seperti lembaran-lembaran buku.
Biasanya jinak, potensi jadi sarcoma.
Timbul pada usia 35 – 40 tahun.
Etiologi Sarkoma
Bahan – bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya
kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa:
1.
bahan kimia
2.
virus
3.
karsinogen fisik
4.
hormon
Klasifikasi Sarkoma
Sarkoma dapat dinamai secara
sitologik atau secara histologik. Pembagian secara sitologik berdasarkan bentuk
selnya, maka sarkoma dibagi atas:
1.
Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas
sel – sel yang berbentuk bulat.
2.
Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri
atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
3.
Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri
atas sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4.
Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian
besar terdiri atas sel datia.
Pembagian
secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari jaringan ikat
disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma. Dari
tulang rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada
keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak
mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya.
GAMBARAN
KLINIS
Anamnesa
- Pasien khususnya muncul dengan massa payudara keras, bergerak, berbatas jelas, tidak lunak
- Sebuah massa kecil dapat dengan cepat berkembang ukurannya dalam beberapa minggu sebelum pasien mencari perhatian medis
- Tumor jarang melibatkan kompleks puting-areola atau meng-ulserasi kulit
- Pasien dengan metastase bisa muncul dengan gejala seperti dispnoe, kelelahan, dan nyeri tulang
Pemeriksaan
fisik
- Disadari adanya massa payudara keras, bergerak, berbatas-jelas, tidak lunak
- Secara ganjil, cystosarcoma phylloides cenderung melibatkan payudara kiri lebih sering dibandingkan payudara kanan
- Diatas kulit mungkin terlihat tampilan licin dan cukup translusen untuk memperlihatkan vena payudara yang mendasarinya
- Temuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas) mirip dengan yang ada pada fibroadenoma
- Tumor filoides umumnya bermanifestasi sebagai massa lebih besar dan memperlihatkan pertumbuhan yang cepat
- Temuan mamografi (misal, tampilan kepadatan bundar dengan batas halus) juga serupa dengan yang terdapat fibroadenoma
- Tumor maligna rekuren terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal
·
Paru merupakan tempat metastase
paling sering, diikuti oleh tulang, jantung dan hati
·
Gejala untuk keterlibatan metastatik
dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulan sampai paling lambat 12 tahun
setelah terapi awal
- Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal
- Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi
PENATALAKSANAAN
Terapi Bedah
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides,
melakukan eksisi luas normal, dengan lingkaran jaringan normal. Tidak terdapat
aturan tentang besarnya batas. Namun, batas 2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm)
dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan.
Lesi tidak seharusnya “dikupas keluar”, seperti yang
mungkin dilakukan dengan fibroadenoma, atau angka rekurensi tanpa dapat
diterima jadi meningkat.
- Jika tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi untuk menghindarkan hasil kosmetik yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau tanpa rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.
- Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan.
- Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-sel maligna.
KOMPLIKASI
Seperti kebanyakan operasi payudara, komplikasi paska
operasi dari penatalaksanaan bedah tumor filoides termasuk berikut ini:
- Infeksi
- Pembentukan seroma
- Rekurensi lokal atau jauh
Peran bidan
1. Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya
2. Bidan dapat memberikan motivasi pada klien
3. Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
4. Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
1. Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya
2. Bidan dapat memberikan motivasi pada klien
3. Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
4. Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar