PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS (SISTEM REPRODUKSI) DALAM KEHAMILAN TRIMESTER
I, II, DAN III
A. Perubahan
dan Adaptasi fisiologis (Sistem reproduksi) dalam kehamilan Trimester I
a.
Uterus
Selama kehamilan uterus akan
beradaptasi untuk menerima konsepsi sampai persalinan. Uterus memiliki kekuatan
yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih
kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada
minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
alvokad.
Perubahan bentuk dan ukuran
uterus
Pada usia kehamilan 12 minggu
uterus berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar. Uterus tidak lagi
tranteversi dan antefleksi serta menonjol ke luar dari pelvis dan menjadi tegak
lurus. Fundus dapat di palpasi dari abdomen di atas simfasis pubis (Miller dan
Henretty, 1997). Uterus biasanya condong dan berotasi ke kanan sehingga tepi
kiri uterus berada pada posisi anterior, kemungkinan disebabkan oleh adanya
kolon rektosigmoid pada disi kiri pelvis. (Cunninghamet at 1997).
Ukuran fundus uteri pada
trimester ini :
1)
Pada usia kehamilan 1 bulan sebesar telur ayam
2)
Pada usia kehamilan 2 bulan sebesar telur angsa
3)
Pada usia kehamilan 3 setinggi simpysis pubis
b.
Serviks
Serviks manusia merupakan organ
yang komplek dan heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama
kehamilan dan persalinan. Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi
lebih lunak dan kebiruan. Serviks bersikap seperti katub yang bertanggung jawab
menjaga janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan.
Selama kehamilan, serviks tetap
tertutup rapat, melindungi janin dari kontaminasi eksternal, dan menahan isi
uterus (Pollar, 1994). Panjangnya tetap 2,5 cm selama kehamilan tapi menjadi
lebih lunak dan membengkak di bawah pengaruh estradiol dan progresteron.
Peningkatan vaskularitas membuatnya berwarna kebiruan.
c.
Vagina
Selama kehamilan, lapisan otot
mengalami hipertrofi, dan estrogen menyebabkan epithelium vagina menjadi lebih
tebal dan vascular. Warna ungu pada vagina kemungkinan disebabkan oleh
hyperemia. Perubahan komposisi jaringan ikat yang mengelilingya meningkatkan
elastisitas vagina dan membuatya lebih mudah mengalami dilatasi ketika bayi
lahir (Llewellyn-Jones, 1999).
Pada trimester pertama ini
terjadi peningkatan pengeluaran cairan dari vagina yang bening, putih dan tidak
berbau dan mulai merembes keluar.
2.
Payudara
Selama kehamilan, payudara
bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi
kelenjar alveoli, bayangan-bayangan vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada
putting susu dan areola payudara.
Perubahan kronologi payudara
3 – 4 minggu
Sensasi gatal dan kesemutan
karena peningkatan suplai darah terutama di sekitar putting susu.
6 – 8 minggu
Peningkatan ukuran, nyeri
ketegangan dan nodular akibat hipertrofi alveoli, permukaan halus dan kebiruan,
vena tampak terlihat tepat di bawah kulit.
B. Perubahan
dan Adaptasi fisiologis (Sistem reproduksi) dalam kehamilan Trimester II
a.
Uterus
Pada trimester ini uterus akan
terlalu besar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan
menyentuh dinding abdominal dan hampir menyentuh hati, mendorong usus ke
samping dan ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual.
Perubahan bentuk dan ukuran
uterus
Usia kehamilan 16 minggu
Janin sudah cukup besar untuk
menekan ishmus, menyebabkannya tidak berlipat sehingga bentuk uterus menjadi
bulat (Coustan, 1995). Ishmus dan serviks berkembang menjadi segmen bawah
uterus yang lebih tipis dan terdiri atas otot dan pembuluh darah yang lebih
sedikit dari korpus.
Usia kehamilan 20 minggu
Fundus
uterus dapat dipalpasi sejajar dengan umbilicus. Sejak usia kehamilan ini
hingga cukup bulan, bentuk uterus menjadi lebih silindris dan fundusnya bentuk
kubah yang lebih tebal dan lebih bulat. Karena uterus semakin membesar dalam
abdomen tuba uterine secara progresif menjadi lebih ventrikel yang menyebabkan
terjadinya peningkatan tekanan pada ligament lebar dan ligamentum gilig.
b.
Serviks
Pada awak trimester ini, berkas
kolagen kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi
kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis,
serabut kolagen bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks
menjadi lebih lunak tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
c.
Vagina
Pada kehamilan trimester kedua
ini terjadinya peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih, pada saat ini biasanya agak kental dan mendekati persalinan
agak cair. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau
tenaga kesehatan lain, jika cairan berbau, terasa gatal, dan sakit.
2.
Payudara
Pada trimester kedua ini,
payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang
disebut dengan colustrum. Keluarnya cairan dari payudara itu yaitu colostrums
adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein, colostrums ini akan keluar
bila putting dipencet. Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
Glandula Montgomery makin tampak menonjol di permukaan areola mamae.
C. Perubahan
dan Adaptasi fisiologis (Sistem reproduksi) dalam kehamilan Trimester III
a.
Uterus
Pada akhir kehamilan biasanya
kontraksi sangat jarang dan meningkat pada satu dan dua minggu sebelum
persalinan. Peningkatan kontraksi miometrium ini menyebabkan otot fundus
tertarik ke atas. Segmen atas uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi
lebih tebal dan memendek serta memberikan tarikan yang lambat dan stabil
terhadap serviks yang relatif terfiksasi yang menyebabkan dimulainya peregangan
dan pematangan serviks yang disebut dengan pembukaan serviks.
Perubahan bentuk dan ukuran
uterus
Pada usia kehamilan 38 minggu,
uterus sejajar dengan sifisternum. Tuba uterine tampak agak terdorong ke dalam
di atas bagian tengah uterus (Cuningham, et.al., 1997). Frekuensi dan kekuatan
kontraksi otot segmen atas semakin meningkat. Oleh karena itu, segmen bawah
uterus berkembang lebih cepat dan meregang secara radial, yang jika terjadi
bersamaan dengan pembukaan serviks dan pelunakan jaringan dasar pelvis akan
menyebabkan presentasi janin memulai penurunannya ke dalam pelvis bagian atas.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya tinggi fundus yang disebut dengan
lightening, yang mengurangi tekanan di dalam pelvis, yang dapat menyebabkan
konstipasi, berkemih dan terkadang meningkatkan rabas vagina (Llewellyn-Jones,
1999).
b.
Serviks
Akibat bertambah aktivitas uterus
selama kehamilan, serviks mengalami pematangan secara bertahap, dan kanal
mengalami dilatasi. Secara teoritis, pembukaan serviks biasanya terjadi pada
primigravida selama 2 minggu terakhir kehamilan, tapi biasanya tidak terjadi
pada multigravida hingga persalinan dimulai. Namun demikian, secara klinis
terdapat berbagai variasi tentang kondisi serviks pada persalinan
(Llewellyn-Jones, 199)
Pembukaan serviks merupakan
mekanisme yang terjadi saat jaringan ikat serviks yang keras dan panjang secara
progresif melunak dan memedek dari atas ke bawah. Serat otot yang melunak
sejajar os serviks internal tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah uterus, dan
berada di sekitar bagian presentasi janin dan air ketuban. Kanal yang tadi
berukuran kira-kira 2,5 cm menjadi orifisium dengan bagian tepinya setipis
kertas.
c.
Vagina
Dinding vagina mengalami banyak
perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu
persalinan dengan meningkatkan ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat,
dan hipertrofi otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangya
dinding vagina. Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran
seperti paku sepatu.
Peningkatan volume sekresi vagina
juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan pH antara 3,5
– 6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glokogen yang
dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidopillus.
2.
Payudara
Di akhir kehamilan kolostrum
dapat keluar dari payudara, progesterone menyebabkan putting lebih menonjol dan
dapat digerakkan. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi
karena hormon prolaktin di tekan oleh prolactin inhibiting hormone. Setelah
persalinan kadar progesteron dan esterogen akan menurun sehingga pengaruh
inhibis progresteron terhadap laktalbumin akan hilang. Peningkatan prolaktin
akan merangsang sintesis laktose dan akhirnya akan meningkatkan produksi air
susu. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan kehitaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar