FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN
Filosofi adalah pernyataan
mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang berpengaruh terhadap
perilaku seseorang/kelompok (Pearson & Vaughan, 1986 cit. Bryar, 1995:17).
Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan
dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada
klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan
beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.
1.
Kehamilan merupakan proses yang alamiah
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita
selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh
karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan
intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan
menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti
manfaatnya.
2.
Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan
pelayanan (continuity of care)
Sangat penting bagi
wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang
profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional,
sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau
dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa
sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000).
3.
Pelayanan yang terpusat pada wanita (women
centered) serta keluarga (family centered)
Wanita (ibu) menjadi
pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan
pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang
diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan
ibu hamil saja melainkan juga
keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian
integral/tak terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu
hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi yang dialami oleh ibu hamil
juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekat dan
dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. (Lowdermilk, Perry, Bobak,
2000). Dalam hal pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama
antara ibu, keluarganya, dan bidan,
dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu
mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanannya.
4.
Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk
berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan
kehamilannya
Tenaga profesional
kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merawat ibu hamil,
karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi
dan pengalaman agar dapat merawat diri sendiri secara benar. Perempuan
harus diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang dilakukan bidan.
LINGKUP ASUHAN
KEHAMILAN
Ruang lingkup
asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan
dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan
Cakupan lingkup asuhan kehamilan à tindakan dlm Manajemen Varney & standar asuhan kehamilan dlm Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/X/2010
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN
1.
Kehamilan dan kelahiran adalah
suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model
asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi proses kehamilan &
kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak
perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based
practice).
2.
Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan
kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan
meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan
agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan
sikap negatif dan banyak mengkritik.
3.
Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu &
keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka memerlukan informasi.
Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat dari
semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan
untuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu
keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem
nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
4.
Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar
indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat,
atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan
yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang
dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
5.
Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan
harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang matang. Akibat yang
timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang
diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan
bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu serta
berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua
profesional bidan.
SEJARAH ASUHAN
KEHAMILAN
Sejarah asuhan
kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia
menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan
pelayanan antenatal care. Boombing terjadi pada tahun 1980-an seiring dengan
munculnya safe motherhood dan making pregnancy safer.
Perkembangan Sejarah
TAHUN
|
SEJARAH
|
Mesir Kuno
|
Simprhrah & Poah yg ≠ setuju dgn tindakan raja Firaun yg melakukan
pembunuhan pd BBL ♂
|
SM
|
Mulai diketahui fisiologi & patologi kehamilan
|
1819
|
Jean Lubumean (Perancis) à laenec & stetoskop
|
1872
|
John Braxton Hicks (Inggris)kontraksi selama kehamilan Braxton Hicks
|
1878
|
Adolphe Pinard (Perancis) menemukan palpasi abdominal (cara Pinard)
|
1899
|
di Edinburg mulai menyediakan tempat merawat ♀ hamil
|
1920
|
Pertama mendengar DJJ
|
TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN
Tujuan utama ANC
adalah menurunkan/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.
Adapun tujuan khususnya adalah :
1.
Memonitor kemajuan kehamilan guna
memastikan kesehatan ibu & perkembangan bayi yang normal.
2.
Mengenali secara dini
penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
3.
Membina hubungan saling percaya
antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik,
emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya
komplikasi.
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN
Refocusing à pembaharuan fokus asuhan yg
diberikan agar lebih efektif & dapat dijangkau oleh setiap ♀ hamil. Fokus
asuhan kehamilan à memfokuskan
kembali asuhan yg terbukti bermanfaat sehingga bisa me↓kan angka kesakitan
& kematian ibu dan BBL
ISI FOCUSING ANC
Dalam memberikan
asuhan pd ♀ hamil b’fokus pd :
-
Asuhan yg terampil yg
mementingkan kualitas kunjungan bukan kuantitas kunjungan
-
Asuhan yg berkesinambungan (continuity
of care)
-
Persiapan persalinan aman
-
Potensi komplikasi
-
Promotif & preventif kesehatan
-
Pencegahan penyakit (TBC, PMS,
HIV & Hipertensi)
-
Deteksi dini kelainan/komplikasi
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN
-
Dukun à Menghadirkan penolong persalinan
yang sudah terampil (bidan) di setiap kelahiran
-
≠ kunjungan hamil à men↑an & memantapkan kesehatan
fisik, mental & sosial ibu serta bayi dengan menyediakan pendidikan,
sumplementasi serta imunisasi
Mendeteksi &
mengobati komplikasi-komplikasi yg timbul selama kehamilan
STANDARD ASUHAN
KEHAMILAN
Sebagai
profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan standard
pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard mencerminkan norma, pengetahuan dan
tingkat kinerja yang telah disepakati oleh profesi. Penerapan standard
pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses
dan hasil pelayanan dapat dilakukan atas dasar yang jelas. Kelalaian dalam
praktek terjadi bila pelayanan yang diberikan tidak memenuhi standard dan terbukti membahayakan.
Terdapat 6
standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:
1.
Standar 3; Identifikasi ibu hamil
Bidan
melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya
agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara
teratur.
2.
Standar 4: Pemeriksaan dan
pemantauan antenatal
Bidan
memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa
dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan,
khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehtan serta tugas terkait
lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat
pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil
tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3.
Standar 5: Palpasi Abdominal
Bidan
melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan plapasi untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4.
Standar 6: pengelolaan anemia
pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan / atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5.
Standar 7: Pengelolaan Dini
Hipertensi pada Kehamilan
Bidan
menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda tanda serta gejala preeklamsia lainnya, seta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
6.
Standar 8: Persiapan Persalinan
Bidan
memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan
aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping
persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba tiba terjadi keadaan
gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
(Standard
Pelayanan Kebidanan, IBI, 2002)
TIPE PELAYANAN
ASUHAN KEHAMILAN
Pelayanan asuhan kehamilan merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan yang teregister (terdaftara)
dalam rangka untuk mewujudkan kesehatan ibu, anak dan keluarga.
Sasaran asuhan kehamilan adalah : indivisu, keluarga dan masyarakat.
Tingkat layanan terbagi menjadi :
1. Layanan Primer
Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dan menjadi
tanggung jawab sepenuhnya bidan
2. Layanan Kolaborasi
Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota
tim (bersama dengan tenaga kesehatan lainnya) ataupun sebagai salah satu dalam
proses kegiatan pelayanan kesehatan
3. Layanan Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab dalam
rangka penanganan kegawatdaruratan ke fasilitas yang lebih memadai. Terbagi
menjaadi dua, yaitu :
a. Rujukan horizontal à Puskesmas ke RS, Bidan prkatek swasta ke RB, dll
b. Rujukan vertikal à bidan ke bidan, bidan ke dokter, dll
Tipe pelayanan asuhan kehamilan, meliputi :
1.
Independent Midwive/ BPS
Center pelayanan kebidanan berada pada
bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan kepmenkes 900/ 2002.
Dimana bidan memberikan asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan “bisa
diberikan” dalam wewenang dan batas yang jelas. Sistem rujukan dilakukan
apabila ditemukan komplikasi atau resiko tinggi kehamilan. Rujukan ditujukan
pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
2.
Obstetrician and
Gynecological Care
Center pelayanan kebidanan berada pada
SPOG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi. Rujukuan
dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi dan mempunyai kelengkapan sesuai
dengan yang diharapkan.
3.
Public Health Center/
Puskemas
Center pelayanan kebidanan berada pada
team antara bidan dan dokter umum. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi
fisiologi dan patologi sesuai dengan pelayanan yang tersedia. Rujukan dilakukan
pada system yang lebih tinggi.
4.
Hospital
Center pelayanan kebidanan berada pada team
antara bidan dan SPOG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan
patologi yang disesuaikan dengan pelayanan kebidanan yang tersedia. Rujukan
ditujukan pada rumah sakit yang lebih tinggi tipenya.
5.
Rumah Bersalin
Center pelayanan kebidanan berada pada
team antara bidan dan SPOG sebagai konsultant. Lingkup pelayanan kebidanan
meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan yang
tersedia. Rujukan ditujukan pada system pelayanan yang lebih tinggi.
HAK-HAK IBU DALAM LAYANAN ANC
Hak-hak ibu
ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu :
1.
Mendapatkan keterangan
mengenai kondisi kesehatannya. Informasi
harus diberikan langsung kepada klien (dan keluarganya).
2.
Mendiskusikan keprihatinannya,
kondisinya, harapannya terhadap sistem
pelayanan, dalam lingkungan yang dapat ia percaya. Proses ini berlangsung
secara pribadi dan didasari rasa saling percaya.
3.
Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yang akan dilakukan
terhadapnya.
4.
Mendapatkan pelayanan secara
pribadi / dihormati privasinya dalam setiap pelaksanaan prosedur.
5.
Menerima layanan senyaman
mungkin.
6.
Menyatakan pandangan dan
pilihannya mengenai pelayanan yang diterimanya.
TENAGA
PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN
1.
Bidan/ midwives
2.
Dokter umum
3.
SPOG/ dokter spesialis obstetric dan ginekology
4.
Team/ antara dokter dan bidan
PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM ASUHAN KEHAMILAN
Peran dan
tanggungjawab bidan dalam memberikan asuhan kehamilan adalah:
1.
Membantu ibu dan keluarganya
untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi
2.
Mendeteksi dan mengobati
komplikasi yang mungkin timbul selama kehamilan, baik yang bersifat medis,
bedah maupun tindakan obstetric
3.
Meningkatkan dan memelihara
kesehatan fisik, mental dan social ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan,
suplemen dan immunisasi.
4.
Membantu mempersiapkan ibu untuk
memnyususi bayi, melalui masa nifas yang normal serta menjaga kesehatan anak
secara fisik, psikologis dan social.
Peran dan
tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan menurut Standar profesi Kebidanan
tahun 2003, berisi :
TREND & ISSUE TERKINI DALAM ANC
Cara kerja :
• Stik yg
digunakan untuk tes urin dihubungkan ke USB port di komputer
• Teteskan
sampel urin pd stik di salah satu ujung USB
• Kemudian,
tancapkan ujung lainnya ke USB port di komputer. Selanjutnya, komputer akan
menganalisa kandungan hormon dalam urin à muncul grafik mengenai kandungan
& menganalisa waktu kesuburan
•
tingkat keakuratan : 99%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar