KEBUTUHAN ISTIRAHAT / TIDUR, KEBUTUHAN IMUNISASI DAN
KEBUTUHAN TRAVELING
Kebutuhan Istirahat / Tidur Ibu
Hamil Trimester I,II dan III
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya
bagi kesehatan yang baik dengan nutrisi yang baik dan olah raga yang cukup.
Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur.
Kesehatan fisik dan emosi tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur yang cukup, kemampuan untuk
berkonsentrasi membuat keputusan dan berpartisipasi dalam aktivitas harian akan
menurun dan meningkatkan iritabilitas (Potter, dkk, 2005).
Tidur merupakan salah satu cara untuk
melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan
hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Tidur yang cukup dapat memainkan peranan
dalam membantu tubuh kita untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian
menunjukkan bahwa kurang tidur mengakibatkan kehilangan kekuatan, kerusakan
pada sistem kekebalan dan meningkatkan tekanan darah (Nancy W, 2006).
Tidur merupakan suatu keadaan tidak
sadar yang dialami oleh seseorang, yang dapat dibandingkan kembali dengan indra
atau rangsangan yang cukup (Robert Priharjo, 1993).
Memperoleh kualitas tidur yang terbaik
adalah penting untuk peningkatan kesehatan yang baik dan pemulihan individu
yang sakit. Perawat memperhatikan klien yang seringkali mengalami gangguan
tidur yang ada sebelumnya dan klien yang mengalami masalah tidur karena
penyakit atau hospitalisasi. Kadang-kadang mencari pelayanan kesehatan karena
mereka mempunyai masalah tidur yang mungkin telah hilang untuk disadari
beberapa tahun. Klien yang sakit seringkali membutuhkan lebih banyak tidur dan
istirahat daripada klien yang sehat sifat alamiah dari penyakit mencegah klien
untuk mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup lingkungan institusi Rumah
sakit atau fasilitas peralatan jangka panjang aktivitas petugas pelayanan
kesehatan dapat menyebabkan sulit tidur (Potter, dkk 2005).
Secara umum, sebagian besar orang dewasa
yang sehat rata-rata memerlukan tujuh sampai sembilan jam tidur setiap malam,
walaupun kebutuhan tidur setiap orang berbeda. Kebutuhan akan tidur tidak
berkurang karena usia, walaupun kemampuan untuk mempertahankannya mungkin
menurun (Nancy W, 2006).
Semua makhluk hidup mempunyai irama
kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi
bola dunia disebut sebagai irama sirkadian. Pusat control irama sirkadian
terletak pada bagian ventral anterior hypothalamus. Bagian susunan saraf pusat
yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia ventrikulo
retikularis medulo oblogata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan
saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi/ desinkronisasi terdapat pada
bagian rostral medulo oblogata disebut sebagai pusat penggugah atau aurosal state (Iskandar J, 2002).
Tidur juga penting bagi fungsi emosional
dan mental. Kurang tidur dapat mempengaruhi konsentrasi dan merusak kemampuan
untuk melakukan kegiatan yang melibatkan memori, belajar, pertimbangan logis,
dan penghitungan matematis. Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilaporkan
dalam New York Times mengesankan bahwa kurang tidur yang kronis bisa semakin
membuat proses penuaan terasa menyulitkan. Bagi Odha, ganggauan tidur dapat
mengakibatkan kemerosotan mutu hidup. Misalnya, gangguan tidur dapat
menyebabkan kelelahan pada siang hari dan mempengaruhi status fungsional dan
mutu hidup (Nancy W, 2006).
Hampir semua orang pernah mengalami
gangguan tidur selama masa kehidupannya. Diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang
dewasa mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius.
Prevalensi gangguan tidur setiap tahun cenderung meningkat, hal ini juga sesuai
dengan peningkatan usia dan berbagai penyebabnya. Kaplan dan Sadock melaporkan
kurang lebih 40-50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur.
Gangguan kronik (10-15%) disebabkan oleh gangguan psikiatri, ketergantungan
obat dan alkohol (Iskandar J, 2002).
Menurut data International of Sleep
Disorder, prevalensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah sebagai berikut:
Penyakit asma (61-74%), gangguan pusat pernafasan (40-50%), kram kaki malam
hari (16%), psychophysiological (15%), sindroma kaki gelisah (5-15%),
ketergantungan alkohol (10%), sindroma terlambat tidur (5-10%), depresi (65%).
Demensia (5%), gangguan perubahan jadwal kerja (2-5%), gangguan obstruksi sesak
saluran nafas (1-2%), penyakit ulkus peptikus (<1%), narcolepsy (mendadak
tidur) (0,03%-0,16%) (Iskandar J, 2002).
Istirahat / Tidur
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak
boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak
disukainya. Wanita hamil juga harus
menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri,
maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan
malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal
mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam. Jadwal
istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin.
Posisi tidur ibu hamil
Posisi aman untuk ibu hamil sekitar 16 minggu
sebaiknya ibu tidur dengan posisi miring ke sisi kiri karena posisi ini memberi
keuntungan untuk janin untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal
ke plasenta karena adanya vena cava inferior di bagian belakang sebelah kanan
spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat
membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga
mengurangi pembengkakan (edema) di tangan, kaki dan pergelangan kaki. Tips untuk tidur dengan posisi yang lebih
nyaman letakkan bantal diantara dengkul dan satu di punggung atau memilih
bantal tidur untuk ibu hamil.
Hal utama yang menyebabkan kesulitan tidur ibu hamil,
hal ini terjadi karena peningkatan ukuran janin berubah, yang membuat ibu hamil
sulit menentukan posisi tidur yang enak. Buat ibu yang terbiasa tidur
terlentang atau tengkurap sebelum hamil kehadiran janin tentu akan menyulitkan.
Selain persoalan kenyamanan, ada cukup banyak pula penyebab lainnya. Beberapa
diantaranya, ada yang bersumber dari factor fisik, psikologis.
Factor fisik, misalnya :
1.
Sering berkemih pada ibu hamil ginjal bekerja lebih
berat dari biasanya karena organ harus menyaring volume darah yang lebih banyak
30-50% sebelum hamil proses penyaringan inilah yang menghasilkan lebih banyak
urine. Selain itu,
karena janin dan plasenta membesar maka tekanan kandung kemih juga meningkat
keseringan berkemih juga akan bertambah.
2.
Peningkatan detak jantung, selama
hamil kerja jantung juga meningkat jantung akan memompa lebih banyak darah
selain mengirim suplay ke rahim, darah juga akan didistribusikan ke seluruh
tubuh.
3.
Pernafasan lebih pendek karena rahim membesar,
maka kondisi ini menghasilkan tekanan pada rongga diafragma.
4.
Kram kaki dan nyeri punggung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar