STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
STRUKTUR AMNION
1. Amnion
berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari
ekstoderm janin.
2. Dimulai sebagai
vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi
permukaan dorsal embrio.
3. Ketika amnion
membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang
yang akan prolaps kerongganya.
4. Distensi kantong
amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior
korion.
5. Amnion dan
korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya
dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
6.
Amnion normal
mempunyai tebal 0,02-0,5 mm.
7.
Volume rata-rata
yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu ke-36 banyaknya 1030
cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi
240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion atau
Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion.
8. Merupakan
bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan kekuatan
benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan sistem
muskuloskeletal.
9. Cairan amnion
yang normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam rongga amnion
bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati aterm dan normalnya
akan berkurang pada saat aterm.
10. Cairan amnion
reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air, sisanya
albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks
kaseosa dan garam organik.
11.
Secara
makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, bercampur
mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan
laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air
kencing.
Fungsi cairan amnion/ketuban adalah :
a.
Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan
optimal kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya.
Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya
maka pertumbuhan akan terganggu.
b. Untuk melindungi anak terhadap
pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Jika cairan
berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
c.
Mempertahankan suhu yang tetap bagi
anak.
d.
Mencegah terjadinya perlengketan
e. Waktu persalinan membuka servik dengan
mendorong selaput janin kedalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas
ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada
saat persalinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar