DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA MASA
NIFAS
PENDAHULUAN
|
Asuhan kebidanan merupakan suatu penerapan fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kebidanan pada
pasien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan, ibu pada masa hamil, nifas dan bayi baru lahir serta keluarga
berencana. Pada periode masa nifas bidan dituntut untuk memberikan asuhan
kebidanan terhadap perubahan fisik dan psikologis ibu, dimana asuhan fisik lebih mudah diberikan
karena dapat dilihat dan dinilai secara langsung, apabia terjadi ketidaknormalan bidan langsung
bisa mendeteksi dan memberikan intervensi, sedangkan pemberian asuhan terhadap emosi dan
psikologi ibu membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang lebih dari bidan. Untuk
mencapai hasil yang optimal dibutuhkan kerjasama yang baik antara bidan dan
keluarga.
ISI
|
Berikut adalah Deteksi Dini Komplikasi pada Masa Nifas:
1.
Perdarahan
Pervaginam
Perdarahan
pervaginam yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan sebagai
perdarahan pasca persalinan, terdapat
beberapa masalah mengenai definisi ini:
a.
Perkiraan kehilangan darah biasanya
tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-kadang hanya setengah dari biasanya.
Darah tersebut bercampur dengan cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon, handuk dan kain di dalam ember dan lantai.
b.
Volume darah yang hilang juga
bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan
kadar Hb normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang
akan berakibat fatal pada anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun
dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan darah.
c.
Perdarahan dapat terjadi dengan lambat
untuk jangka waktu beberapa jam dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai
terjadi syok.
Penilaian
resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya perdarahan
pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua
wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden perdarahan pasca
persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus dipantau dengan
ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.
2.
Infeksi Masa Nifas
Beberapa
bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan, Infeksi masa nifas masih merupakanpenyebab
tertinggi AKI. Infeksi alat genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi
yang meluas kesaluran urinary, payudara,
dan pasca pembedahan merupakan salah
satu penyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum infeksi berupa suhu badan
panas, malaise, denyut nadi cepat. Gejala lokal dapat berupa
Uterus lembek, kemerahan dan rasa nyeri
pada payudara atau adanya disuria.
3.
Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur
Gejala-gejala
ini merupakan tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum, bila disertai dengan tekanan darah yang
tinggi.
4.
Pembengkakan di Wajah atau Ekstrenitas.
Ini berhubungan
dengan no 3.
5.
Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih
Pada masa nifas
dini sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih di dalam vesika
sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia epidural atau spinal.
Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak
nyaman, yang ditimbulkan oleh epiosomi
yang lebar, laserasi, hematom dinding vagina.
6.
Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit.
Disebabkan oleh
payudara yang tidak disusu secara adekuat, putting susu yang lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet jelek, kurang istirahat, anemia.
7.
Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang
Lama
Kelelahan yang
amat berat setelah persalinan dapat mengganggu nafsu makan, sehingga ibu tidak
ingin makan sampai kelelahan itu hilang. Hendaknya setelah bersalin berikan ibu
minuman hangat, susu, kopi atau teh yang bergula untuk mengembalikan tenaga
yang hilang. Berikanlah makanan yang sifatnya ringan, karena alat pencernaan
perlu istirahat guna memulihkan keadaanya kembali.
8.
Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki
Selama masa nifas dapat terbentuk thrombus sementara pada
vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi.
9.
Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh
sendiri bayinya dan dirinya sendiri
Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa
takut yang dialami kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa nyeri pada awal masa nifas, kelelahan
akibat kurang tidur selama persalinan dan setelah melahirkan, kecemasan akan kemampuannya untuk merawat
bayinya setelah meninggalkan rumah sakit, ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi
PENUTUP
|
Kesimpulan
Peranan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah
memberikan asuan yang konsisten, ramah
dan memberikan dukungan pada setiap ibu dalam proses penyembuhannya dari stress
fisik akibat persalinan dan meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat
bayinya. Dalam proses penyesuaian ini, dituntut kontribusi bidan dalam melaksanakan
kompetensi, keterampilan dan
sensitivitas terhadap ebutuhan dan harapan setiap ibu dan keluarga. Bidan harus
dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhan
ibu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar